EKONOMI KREATIF, REVITALISASI PENGOLAHAN MAKANAN TRADISIONAL

Oda Oda

Abstract


Perkembangan Pariwisata memberikan peluang pasar kuliner, fashion cendera mata, dll, potensi ini membuka lapangan pekerjaan kepada pelaku wisata dan juga kepada masyarakat, sekaligus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. SDM pelaku wisata khususnya masyarakat masih rendah, sehingga tidak mampu menggali peluang pasar tersebut karena keterbatasan ketrampilan. Potensi ekonomi kreatif yang memberikan prospek diantaranya kuliner makanan tradisional, dapat diangkat menjadi makanan modern. Revalitasi makanan tradisonal menjadi kuliner yang dapat diterima oleh semua kalangan).
Ekonomi kreatif berbasis pada ide, memberikan peluang untuk sukses sebagai pelaku bisnis kuliner, sebuah ide kreatif bila dikembangkan, tidak membutuhkan modal tetapi memberikan keuntungan besar. Modal bukan hal utama tetapi ide apa ? yang berada di dalam pikiran merupakan factor penting.
Issue penting yang harus diatasi adalah pembajakan, pencurian hak cipta intelektual (HAKI), karena pencurian HAKI sangat mematikan ide dan inovasi. Aset terpenting mengembangkan ekonomi kreatif adalah ide untuk menggerakkan diperlukan beberapa faktor, diantaranya, Pendidikan, penghargaan terhadap insan kreatif, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Indonesia mempunyai banyak modal kreativitas, yang kurang adalah kemampuan SDM untuk mengembangkan dan mengintegrasikan serta mengenali masing-masing potensi sumber daya alam yang dimiliki. Langkah-langkah konstruktif adalah menyusun blue print (map), penataan berdasarkan sector pintu masuk ke kota Bandung. Dalam hal ini perlu melibatkan seluruh stake holder baik swasta maupun Pemerintah dan masyarakat mengembangkan talenta industri kreatif di daerah-daerah dan menciptakan produk kuliner yang berbasis tradisional.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.