PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PEMASARAN VIRAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Abstract
Metode pemasaran baru yang dinilai cukup efektif dan efisien untuk mendongkrak penjualan adalah pemasaran viral (viral marketing). Berbeda dengan aktifitas pemasaran pada umumnya yang tidak banyak melibatkan konsumen, pemasaran viral justru menempatkan konsumen dalam peran sentral. Selain itu, perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan upaya dan biaya maksimal. Karena tidak semua perusahaan memiliki anggaran untuk beriklan. Besarnya biaya untuk beriklan mengharuskan perusahaan berpikir berulang kali mengenai langkah yang tepat untuk memasarkan produk atau jasanya kepada masyarakat. Pemasaran viral merupakan konsep pemasaran dengan cara word of mouth yang memanfaatkan media sosial sebagai perantaranya. Media sosial yang biasanya digunakan dalam pemasaran viral, diantaranya yaitu Facebook, Twitter, Yahoo Messenger, BlackBerry Messenger, Facebook, Twitter, WhatsApp, WeChat, dan Skype. Bagi perusahaan, media sosial seakan memberikan ruang yang tepat untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Potensi menjaring konsumen melalui media sosial memang besar. Tentu saja hal ini perlu memperhatikan efektivitas komunikasi di dalamnya. Untuk menarik perhatian secara etis, sebaiknya perusahaan mempelajari terlebih dahulu karakteristik masyarakat lokal Indonesia. Apa yang mereka suka dan tidak. Mereka dapat mengeksplor lagi hal apa yang dapat menimbulkan kehebohan namun tidak akan menjurus menjadi suatu kekhawatiran, kekacauan, akibat suatu informasi fiktif yang menyesatkan. Sehingga pemanfaatan metode pemasaran ini dapat mencapai hasil yang optimal.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.