ANALISIS RASIO CAMELS MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BUMN SEBAGAI UPAYA MENDORONG PERTUMBUHAN TINGKAT EKONOMI KREATIF DI INDONESIA 2013
Abstract
Indonesia mulai memfokuskan penciptaan ekonomi kreatif untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia optimis ekonomi kreatif di Indonesia akan terus tumbuh, meskipun saat ini pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia masih kalah dengan negara-negara tetangga asia lainnya yang di atas 4%. China dan Jepang dengan jumlah entrepreneur sebesar 10% dari total populasi, Malaysia 5%, dan Singapura 7%. Terlebih lagi di Amerika, lebih dari 12% penduduknya menjadi entrepreneur. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia cukup menjanjikan, jumlah entrepreneur di Indonesia naik dari 0.24% menjadi 1.56% dari jumlah penduduk tahun 2012. Kemenkop optimis tahun 2014 pertumbuhan wirausahawan ke titik ideal minimal 2% dapat tercapai. Pertumbuhan ekonomi kreatif tentu dipengaruhi oleh tingkat sumber pendanaan ekonomi yang ada. Salah satunya peran perbankan yang menjadi penggerak roda perekonomian kreatif. Bagaimanapun perbankan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Namun untuk mengejar tingkat pertumbuhan ekonomi kreatif yang ideal, apakah perbankan khususnya perbankan BUMN mampu memberikan pendanaan kepada sektor usaha kreatif. Untuk menilai mampu tidaknya perbankan BUMN, peneliti menggunakan teknik financial ratio untuk mengukur kesehatan perbankan BUMN dengan rasio CAMELS.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.